Tittle : Heart Beat
Author : Yang Punya Blog Ini ^^v
Main Cast :
- Xi Lu Han (EXO-M)
- Park Hyun Ji (OC)
Support Cast :
- Find it later xp
Genre : School Life, Romance, Sad, Teenagers
Lenght : Chaptered
Summary :
“Ini kisah tentang
dia, cinta pertamaku. Tentang dia, yang dengan tega telah meninggalkan ribuan
bahkan, jutaan kenangan bahagia. Tentang dia, yang dengan kejam telah membuat
jantung ini bekerja berjuta bahkan mungkin, bermilyaran kali berpacu jauh lebih
cepat dari sebelumnya. Tentang dia, yang dengan curangnya telah mengambil alih
isi pikiranku selama 24 jam nonstop tanpa rasa ‘tidak khawatir’! Dan juga
tentangnya, yang dengan berani-nya muncul setelah hari itu hingga saat ini.. Oh,terima
kasih atas semua kekejaman ini! kau tau hmm? Aku menikmatinya..“
~@^-^@=Woooke, Happy Reading All=@^-^@~
~Park Hyunji P.O.V~
Ini aku, Park Hyunji kelahiran
asli Seoul, line 94. Aku yeoja, tapi sebagian besar orang menyebutku setengah
namja. Sekarang aku kelas XII-A di School Of Performing Arts. Seperti biasa,
bangun di pagi hari yang menyebalkan, bertemu dengan tumpukan tugas dan buku
tebal yang membosankan, lalu mendengarkan para ‘orang tua’ berkhotbah bagaimana
pentingnya pendidikan di masa yang akan datang di depan kelas dan bla, bla,
bla...
Hey, tau kah kalian apa yang
membuatku tetap menjalankan rutinitas sialan ini huh? Ya! Nilaiku, masa
depanku! Kalau bukan karena hal itu serta keluargaku, Hell Ya! Cih, mana mau aku susah payah begini! -___- *malasnya kau Hyunji
-__-
Aissh, belum lagi dengan
sekawanan makhluk yang biasa disebut ‘teman(chingu)’ yang berjenis ‘yeoja’.
Mereka selalu berceloteh panjang lebar mengenai hal apa saja, entah itu yang
mereka suka atau mereka benci sekalipun. Oh, mungkin ‘teman - yeoja’ ku yang
berbeda hanya satu, Kim Nayoung. Kurasa, hanya dia-lah yang paling mengerti aku dan memahami sifatku.
Ah, persetan dengan makian,
cacian, cibiran ataupun sindiran dari ‘teman
bergender yeoja’ lain untukku. Mereka selalu iri dengan apapun, berisik
pula. Macam sarang tawon saja kelas jika mereka ada. Oh, terlebih jika beberapa
namja populer ada di sekitar mereka. Yak, mereka rusuh bak setan kesetanan (O.o?)
Sekarang waktu sudah menunjukkan
pukul 06.45 KST, oh nice! Aku baru membuka kedua mata indahku ini, for your information, aku masih berada
di atas ranjang! Dan kau tahu? Bel sekolah laknat itu berdentang pada pukul
07.15 KST. Masih lama bukan? Lantas, masalahnya adalah, butuh waktu sekitar 30
menit lebih sampai di sana. Dan-aku-belum-apa-apa!!!! -___-
Dengan segala kemampuanku,
sesegera mungkin aku mandi, membereskan tempat tidur, sarapan dan berangkat.
Well, ingat! Aku ini yeoja rajin bagaimanapun juga aku harus memenuhi tugas
pagiku *rajin tapi kok bangun telat \(-,-“*
(15 menit kemudian)
Hufft, semua siap. Terpaksa aku
harus meminta oppa kesayanganku untuk mengantarku sampai tujuan dengan
cepat. Tapi naas, dia tak mau. Good! Mahasiswa
tingkat dua ini ingin mati rupanya huh?! -___- Bagaimanapun juga waktuku tidak
banyak! Sekarang sudah pukul tujuh dan mana ada bis yang lewat SOPA secepat
kilat di jam segini! Setelah lima menit lebih aku mati-matian membujuknya,
akhirnya dia mau.
10 menit kurang perjalanan
berhasil kami tempuh berkat motor merah sport miliknya. Well, motor itu lebih membantu daripada pemiliknya. Aish, nyaris
sampai di gerbang, si ahjussi satpam itu dengan beraninya menutup pagar. Setidaknya
aku beruntung bisa datang walaupun telat daripada tidak sama sekali.
“Yak! Yak! Lim ahjussi jangan di
tutup!!!” teriakku
“Tidak bisa! Kau telat! Suruh
siapa bangun siang, haksaeng macam apa kau ini! datang tak pernah tepat waktu!
15 menit lagi baru kubukakan gerbangnya!” jawabnya ketus dan sok galak
Sial, inilah peraturan sekolahku
yang tak masuk akal. Jelas – jelas muridnya telat tapi malah di suruh menunggu
15 menit di luar gerbang. Baru, nanti satpam jelek ini akan membukakan gerbang
dan menggiring siapapun yang telat ke ruang BK, bertemu dengan saem terbawel
seantreo SOPA... Jessica Jung Songsaenim
“Aih, jinjjayo!! Aku hanya terlambat 2
menit!” teriak Seung Joo yang entah dari kapan ada di belakangku
“Eoh, terlambat 2 menit?! Aigooo,
kau terlambat 4 menit Baek Seung Joo!” Seung Joo membelalakkan matanya
sekaligus berujar ‘mwo?!’ lalu
mengalihkan pandangannya ke jam tangan mahal yang bertengger di tangan kirinya
dengan gentle-nya. Padahal, ia sepertinya baru datang sama
sepertiku. Ah, aku tak mau ambil pusing di pagi ini. Dengan perlahan, aku mencoba
menjauh dari kerumunan haksaeng lain yang telat. Aku mulai berjalan menuju
tempat persembunyianku. Ani, aku berlari. Sebenarnya, bukan tempat rahasiaku
juga sih, tapi sampai saat ini kurasa hanya aku yang tahu tempat ini.
Hana,
Dul,
Set!
Hap!
Good. Aku berhasil meloncati
pagar pembatas ini. dan sekarang di sinilah aku, di taman belakang SOPA yang
elit itu. Dengan kecepatan kilat aku berlari menuju kelasku di lantai tiga.
Lorong demi lorong ku lalui, untungnya sudah sepi. Ya, jelas sepi ini sudah
bel! Begitu hampir sampai di ambang pintu kelas, aku memelankan langkahku.
Mengusahakan agar derap langkah anggun ini tak terdengar siapapun (minus aku
sendiri).
Hufft, lega rasanya mengetahui
Lee-songsaenim ahjussi lapuk, tua nan karatan itu belum memunculkan
batang hidungnya di kelasku.
"Hai! Namja imut, kau baru datang
hm?” Shit! Sapaan macam apa ini Huang Zi Tao?! Aku hanya membalasnya dengan
senyum yang kuusahakan terlihat manis. Dia berjalan ke arahku dan menunjukkan
senyum menjijikkannya itu. Well, dia
sahabatku, sialnya! Dia juga duduk di belakangku, tepat di belakangku!! Dasar
mata panda!
“Whoaaa, Hyunji, Hyunji, Hyunji!
Ayolah, kau hanya telat delapan menit dari bel! Lagipula, ahjussi tua itu belum
masuk kelas..santailah” kali ini suara Jongin. Demi jenggot Merlin! Aku ingin
menjambak anak hitam ini!
Dengan langkah malas, aku
menghiraukan keduanya. Aku memilih langsung menuju bangkuku di deretan ke
empat, baris ke tiga, di bawah jendela kelas yang menghubungkan langsung dengan
lapangan sepak bola sekolah ini.
Baru saja aku menumpukan badanku
di bangku panas ini, Kim Nayoung
menyapaku “Annyeong hasseo Hyunji-ah! Tumben kau telat” dia menyunggingkan
senyuman khasnya tanpa sedikitpun menoleh padaku. Ya, dia tetap mengunci
pandangannya pada buku latihan matematika yang aku yakin pemiliknya tak lain
dan tak bukan adalah Kyungsoo, si ketua kelas teladan itu. Sementara jemarinya
terus menari dengan lincah – Dia – Menyalin – PR - Lagi. Oh, demi tuhan! Aku
tak akan pernah melalaikan tugasku seperti dia. Ya, walaupun dia sahabatku,
tapi sifatnya yang ini bukan tipeku!
“See, aku kesiangan, Nayoung” kataku sambil menyiapkan peralatan
belajar, sementara Nayoung hanya menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.
“Hey, ke mana Lee songsaenim ?”
tanyaku dengan selidik
“Eoh, makhluk itu... dia belum
datang sepertinya, atau entahlah.. Yang jelas, Kyungsoo sedang memanggilnya”
Yak! Dia masih sibuk dengan kegiatan men-copy-paste
tugasnya walaupun ia menjawab tiap pertanyaanku.
Dengan sangat bosan aku mendengar
suara – suara ini. Para haksaeng yeoja di kelasku yang sedang membicarakan
tentang idola mereka. Oh, please itu
memekakkan telinga. Dan para haksaeng namja yang menggerubungi meja Jongin
sambil terus bergurau. Aku memilih menyalakan i-podku, memasang earphone dan mulai
membaca buku. Kulirik meja sebelah kananku, hmm.. kurasa ‘dia’ sedang berada di area Jongin bersama yang lainnya.
Hmmm, semoga hari ini nasib baik
akan berpihak padaku, who knows.
Aamiin..
~Park Hyunji P.O.V End~
~@^-^@~
Bel istirahat berbunyi, segera
Hwang songsaenim mengakhiri pertemuannya di
kelas XII-A. Hyunji merapikan buku-bukunya dengan malas dan kembali
menyumbat telinganya dengan earphone ungu-putih kesayangannya setelah guru
cantik itu berlalu. Satu per satu haksaeng XII-A berhamburan. Sekarang hanya
tersisa ia, dan beberapa haksaeng namja lainnya.
“Oke, aku duluan ya!” teriak Tao
sambil melambaikan tangannya ke arah Luhan. Sementara Jongin dan Kyungsoo
mengekorinya sembari menunjukkan ‘sesuatu entah apa itu’ dari ponsel masing –
masing. Lalu mereka meninggalkan kelas. Dan sekarang, di sinilah Hyunji. Di
kelas yang menurutnya menyebalkan. Tunggu, tidak begitu menyebalkan karena
sekarang hanya ada dia dan Luhan. Anak yang tahun lalu berada di kelas reguler,
ya berkat otaknya yang encer, dia bisa masuk kelas XII-A di tahun ini. Cukup
membanggakan mungkin.
“Hmm, Hyunji-ah” panggil Luhan
pelan sambil memasukkan buku paket bahasa inggris tingkat tiga.
“...” Hyunji tak mendengarnya,
Hyunji sedang membereskan kertas – kertas tugasnya yang berantakkan di atas
meja.
“Hyunji... Park Hyunji...” Luhan
memanggilnya dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya. Sekarang Hyunji
masih belum dengar, oh mungkin karena earphone yang menyumbat sepasang
telinganya.
Dengan agak ragu, Luhan mendekat
ke arah Hyunji dan Menepuk pelan bahu kiri Hyunji
“Hei, namja imut!”
“Aissh.... Xi Luhan!” Hyunji
terperanjat, buru – buru ia melepaskan earphonenya.
“Kau membuatku kaget... Huh, ada
apa?” tanyanya dengan wajah datar tapi menggemaskan.
Tahukah kalian, jika Hyunji
sedang mencoba menetralisir kadar soda yang mungkin ada di jantungnya? Walaupun
itu tidak mungkin, tapi sekarang, jantung Hyunji seperti meronta-ronta keluar
dari singgasananya.
“Mian, lagipula... Aku sudah
memanggilmu tiga kali, tapi kau tak juga menjawab”
“Err, mian aku terlalu fokus
mendengar lagu. Ada apa?” jawab Hyunji sedatar mungkin
‘Oh, Tuhan... Jantungku, mengapa begini... Aissh...’ kini hatinya
yang meronta - ronta
“Oh, ani.. hanya ingin mengajakmu
ke kantin, kau mau ikut?” Luhan berkata santai seperti biasanya, dengan
tangan
kirinya menggaruk tengkuk yang tak gatal dan berakhir mengacak rambutnya.
Hyunji tersenyum tipis sambil
mengangkat bahunya “Sure. Tak
masalah” Luhan pun tersenyum dengan tampannya. Ya, senyuman itu makin membuat
jantung Hyunji berdebar dengan liarnya.
Lalu mereka keluar kelas berdua,
mereka berjalan dari lantai tiga ke lantai dasar menuju kantin dengan
beriringan. Mengobrol satu sama lain, saling menutupi kecanggungan yang ada.
Tatapan tidak suka mengiringi langkah mereka berdua. Ani, langkah Hyunji
tepatnya.
Ya, wajar karena Luhan begitu
populer di SOPA. Klasik, Xi Luhan yang tampan, rendah hati, ramah, jago olahraga,
bersuara merdu, gitaris EXO-Band yang cool
tentu di gilai banyak yeoja mulai dari kelas 10 hingga kelas 12. Dia
berjalan bersama Park Hyunji, si kulkas berjalan yang konon katanya setengah
namja (plus hampir dibenci semua yeoja di SOPA), yang cerdas selalu masuk
peringkat 2 besar juara umum di SOPA, adik kandung dari foto model muda tampan
ternama Park Chanyeol dan juga dancer terbaik dua tahun berturut – turut. WOW!
Masih seperti biasanya, para
yeoja itu terus saja memandang iri ke arah mereka, menatap Hyunji penuh benci.
Walaupun mereka terkenal terikat akan ‘persahabatan’ tapi para yeoja itu
sepertinya tak mau tahu. Para yeoja itu terus memaki, mencibir Hyunji seperti
biasa. Mereka iri dengan Hyunji. Tapi inilah Hyunji, ia tak mau ambil pusing.
Dia tetap melanjutkan kegiatan berjalan dengan Luhan ke kantin dan mengabaikan
tatapan tajam dari puluhan pasang mata.
~@^-^@~
Hari demi hari berjalan seperti
biasanya. Hyunji masih disibukkan dengan berbagai tugas sialannya. Apalagi,
rentetan ujian kelulusan sekolah akan segera menghampirinya. Hyunji berencana
akan melanjutkan studinya di universitas jurusan seni kenamaan di negeri Paman
Sam. Dia ingin mengejar cita-citanya sebagai musikus terkenal. Mungkin, mudah
baginya mendapatkan tempat di dunia entertainment. Mengingat bahwa oppa-nya
adalah model terkenal. Tapi ia ingin lebih dari itu, ia ingin menjadi orang
yang hebat di dunia musik karena bakat dan kerja kerasnya.
Hari ini jam pelajaran olah raga
kosong, tak ada guru. Choi Siwon songsaenim sedang menghadiri pelatihan di
Pulau Jeju. Hmm, beruntung sekali guru itu! Dia bisa ikut pelatihan sekalian
me-refresh pikirannya sejenak. Tapi,
walaupun Siwon saem tak hadir, ia telah menitipkan materi pada ketua kelas
XII-A. Kebetulan, Kyungsoo memang termasuk ke dalam tim inti baseball sekolah
pastinya, tak akan sulit untuk membagi ilmunya pada teman-temannya. Semua haksaeng
kelas XII-A telah berkumpul di lapangan baseball lengkap memakai seragam olah
raga.
“Oke, kali ini kita akan
melakukan materi kesukaanku!” kata Kyungsoo penuh semangat
“Hei, kami tahu! Kau kan tim inti
baseball! Sudahlah, mulai saja!” jawab Eunji tak terima, dia mulai kepanasan
bung.
“Yak, Kyungsoo.. ini mulai panas!
Cepatlah, kulitku nanti rusak” Krystal menambahi pendapat Eunji. Sementara yang
lainnya hanya memutar kedua bola mata mereka. Ya, mereka bosan dengan Eunji dan
Krystal yang sering mengeluh. Duo Comel.
“Heh, baiklah! Hmmm, Luhan! Kau
juga tim inti! Ayo bantu aku!” yang dipanggil pun menganggukkan kepalanya penuh
antusias.
Setelah 15 menit kurang Kyungsoo
dan Luhan menjelaskan aturan dan asal
mula baseball. 24 anak itu dibagi menjadi 3 tim. Tim A di kapteni oleh Jongin,
Tim B dengan si Kyungsoo, dan tim C dengan Luhan. Permainan pun dimulai. Ronde
pertama Tim A vs. Tim B tentu dimenangkan oleh tim B.
Hey, Jongin spesialisasi basket,
bukan baseball. Lalu giliran tim B vs. Tim C, kebetulan Hyunji masuk di tim B.
Awalnya, permainan berjalan biasa saja. Lancar tanpa kendala hingga....
Bruk..
Semua mata terperangah
menyaksikan kejadian barusan. Demi apapun, ini kejadian langka. Hyunji si
kulkas berjalan terjatuh. Tawa langsung membahana dari para haksaeng yeoja.
Sementara Hyunji CS tampak kesal dengan perlakuan tersebut. Yeoja – yeoja yang
tadi tertawa bungkam seketika. Pasalnya, Hyunji tak kunjung bangun dari
jatuhnya. Luhan membelalakkan matanya, dia segera berlari ke arah Hyunji lalu
disusul oleh Hyunji CS. Segera Luhan membalikkan tubuh Hyunji.
“Omo! Kepalanya berdarah, sepertinya
dia membentur tanah cukup keras!” teriak Luhan panik. Tanpa aba – aba, Luhan
segera membopong Hyunji ke UKS sekolah. Dan karena itu, pelajaran olah raga terpaksa dibubarkan.
~@^-^@~
“Yak Hyunji-ah kau ini kenapa
huh?” celoteh Chanyeol sambil fokus menyetir.
“Aish, nan gwenchana..” jawab
Hyunji lirih. Walaupun Chanyeol sangat menyebalkan dan bawel, tapi dia punya
satu sifat yang membuat Hyunji sayang padanya. Chanyeol seorang kakak yang
protektif terhadap adiknya.
“Hah? Apa? Kau bilang kau
baik-baik saja? !!! Bagaimana jika kau gagar otah hah?! Hey, ceroboh! Kau
selalu begitu jika tertimpa musibah, nan gwenchana, nan gwenchana.. aish, aku
ini kakakmu!”
“Mian... Aku tadi tak mengikat tali sepatuku
lagi, mian, aku terlalu ceroboh”
“Hufft, kau ini ceroboh sekali!
Beruntung tadi chingu-mu yang bernama Luhan itu menelfonku! Aigoo, bagaimana
jika oema tahu?! Dia bisa mencekikku, pasti dia kira aku tidak menjagamu! Minta
maaflah pada dirimu sendiri! Oh, iya berterimakasihlah pada Tuhan, dia masih
melindungimu! Bilang terima kasih juga pa-”
“Ya, aku tahu! Pada yang telah
menolongku hmm?”
“Ya! Salam juga untuknya dariku!
Kajja, turun! Kita sudah sampai”
~Hyunji POV~
Damn, kukira hari-hariku akan
selalu beruntung! Tapi hari ini, hadeh, aku pingsan, lututku berdarah, kepalaku
di plester, benjol pula -__- Oh, apa ada yang salah denganku? Huh, mollaseo.
Tapi, hey sewaktu aku pingsan
tadi siapa yang menolongku? Apa iya Luhan? Hah, Xi Luhan?!! Jika ini mimpi,
tolong jangan bangunkan aku >.< Tuhan, jangan buat jantungku menggila lagi *O*
~@^-^@~
Tiap mengingat insiden itu,
Hyunji rasanya ingin terbang sendiri. Mengingat, Luhan yang menolongnya ‘Oh pasti dia tampan!’ . Luhan yang
menggendongnya ke UKS ‘Oh, pasti
senyumnya indah!’. Mengingat kembali Luhan yang pertama kali datang padanya
saat itu – inilah yang ia tahu dari Nayoung – ‘bisakah aku jatuh lagi?’. Hanya dengan mengingat perkataan Nayoung mengenai
insiden itu, Hyunji dapat merasakan pipinya bersemu merah sekarang. Sudut bibirnya tertarik membentuk senyum. Jika ada yang melihatnya seperti ini terus, Hyunji pasti disangka sudah gila.
“Hey, Hyunji-ah!” seru Luhan
sambil berlari kecil mengejar Hyunji
“Ah, nde!” “Kau ikut acara besok
malam tidak?” tanya Luhan dengan senyum yang agak canggung. Err, tapi senyumnya
ini memang canggung.
Deg.
'Tampan' satu kata terlintas di otak yeoja ini saat Luhan mengacak rambutnya sendiri dengan satu tangan sementara tangannya yang lain ada di saku celananya.
Hyunji merasa darahnya berdesir
hebat, jantungnya entah ada di mana sekarang. “Err.. Besok malam, malam apa?
Acara apa?”
“Aish, kau tak tau atau lupa!
Besok malam kan Eunwoo ulang tahun. Nah, bukannya kau diundang?” jawab Luhan
sambil menarik salah satu alisnya.
“Oh iya! Mianhae, aku lupa” jawab
Hyunji dengan malu-malu disertai gerakan menepuk pelan keningnya.
“Yak! Berangkat bersamaku ya!”
Kini Luhan tersenyum. Hyunji terdiam sesaat lalu beringsut menganggukkan
kepalanya dengan antusias. “Ok! Aku datang pukul tujuh! Bersiaplah!” kata Luhan
sambil mengacak gemas rambut coklat Hyunji lalu secepat kilat mencubit pipi putih Hyunji dan buru - buru berlari menyusuri koridor lagi.
‘Dia.... Mengajakku?’ Hyunji tak
bisa melepaskan senyumnya lalu ia memegang dada kirinya. Tidak! Jantungnya
menggila lagi.
*
*
*
*
*
TBC
Note >> Ini punya Janni, dibuat pada 30 september 2013 ( di posnya baru sekarang /.\) atas kerjasama imagine dengan Gishel xp Enjoy it! And, WORTH IT! RCL no bash and copas-copas -_-)9 cast punya keluarga, teman, agency-nya dan Tuhan YME, OC punya khayalan saya :3 mohon maaf jika ada yang sama, ini fanfic belaka dan ini buatan saya!! Jika ada ide yang sama, well itu kebetulan semata, tapi sumpah ini fanfic punya saya!! -,-)/

Jannii ^^ akhirnyaa udahlama nungguin postan lu -,- ceritanya bagus nihh, cumann tokohnyaa itulohh yg bikin sakit hati /apasih gua abaikan aja xD, lanjutin dong yg ada sehunnya ituu, ditunggu yaa lanjutannyaa ^^
BalasHapusCerita lelaki cantik!!! :o
BalasHapus