Tittle : Peter Pan
Author : Yang Punya Blog Ini ^^v
Main Cast :
- Do Kyung Soo (EXO K)
- Xi Yi Jeon (OC)
Support Cast :
- Xi Lu Han (EXO M)
- Choi Sulli (f(x))
- Choi Min Ho (SHINee)
- Lee Tae Min (SHINee)
- Kim Jong Dae (EXO M)
Genre : Hurt (maybe) *agak maksain.. (songfic)
Lenght : Oneshot
Note : Di bawah ya~ No plagiat, No copas2, No silent reader.. Atas pengertian dan perhatiannya, thanks {} :))
~@^-^@=Woooke, Happy Reading All=@^-^@~
“Kubuka buku
catatan yang sudah usang ini, halaman terbuka.
Dan masih terlukis dengan jelas, gambaranmu disana. Bergetar tubuh ini, saat memori tentangmu yang selama ini kulupakan kembali menyapa
Ini sungguh menyedihkan, karena aku tidak bisa kembali ke masa itu!”
Dan masih terlukis dengan jelas, gambaranmu disana. Bergetar tubuh ini, saat memori tentangmu yang selama ini kulupakan kembali menyapa
Ini sungguh menyedihkan, karena aku tidak bisa kembali ke masa itu!”
@^-^@
Seoul, 1997
“Kyung Soo oppaaa, chankkaman!!!” teriak
seorang yeoja kecil dari kejauhan
“Hahaha, kau lelet Yi Jeon-ah,
kau mau boneka ini tidak?” ledek Kyungsoo sambil manambah kecepatan berlarinya
dengan membawa sebuah boneka beruang menuju ke tengah padang rumput. (?)
“Ya!!! Oppa, kembalikan! Itu punya Yi
Jeon!! Kembalikaaan!!! Kyungsoo Oppa jahat!...........Luhan Oppaaaa, tolong Yi
Jeon!!!” teriak Yi Jeon sambil berlari balik arah ke arah oppa kandungnya yang
sedang asyik membaca buku, Luhan. Ia mengadu pada oppa kandungnya agar
bonekanya dikembalikan oleh Kyungsoo. Tapi namja yang hanya beda setahun lebih
tua darinya yang bernama Kyungsoo itu hanya terkekeh di tengah hamparan padang rumput
luas itu.
“Kekekekeke~ tak apa Yi Jeon,
kyungsoo oppa hanya bercanda, dia hanya memintamu untuk bermain bersamanya”
kata Luhan menenangkan dongsaeng satu – satunya sambil mengelus rambutnya
perlahan. Lalu Kyungsoo berlari ke arah kakak beradik Xi yang sekarang berada
di bawah pohon oak. “Yi Jeon... Nih, oppa kembalikan, mianhe Yi Jeon-ah oppa
kan hanya mengajak Yi Jeon bermain” katanya sambil mengulurkan boneka beruang
milik Yi Jeon.
Sang pemilik boneka itu yang
sedari tadi cemberut langsung terlihat berbinar “Waaah, boneka Yi Jeon!”
teriaknya dengan girang “Tuh kan, Yi Jeon, Kyungsoo oppa hanya mengajakmu untuk
bermain” kata Luhan sambil melanjutkan membaca bukunya.
Ya, begitulah keseharian mereka
sewaktu kecil. Bermain bersama seharian, setiap hari tanpa kenal lelah. Xi Yi
Jeon yeoja kecil bermata bulat indah
berwarna coklat yang memiliki dua oppa. Xi Lu Han, oppa kandungnya yang berusia
4 tahun lebih tua darinya. Dan sahabatnya yang telah ia anggap seperti oppanya
sendiri karena perbedaan umur setahun lebih tua darinya, Do Kyung Soo.
Rumah keluarga Do dan keluarga Xi
bersebelahan. Dua keluarga itupun memang sudah bersahabat sejak lama, bahkan
sebelum anak-anak itu lahir. Jadi, wajar saja jika anak-anak mereka juga saling
akrab satu – sama lain. Kyungsoo dan Yi Jeon sangat dekat seperti kakak beradik
kandung. Kyungsoo selalu ada untuk Yi Jeon saat Yi Jeon kesusahan ataupun
senang. Sementara kakak kandung Yi Jeon, tak bisa terus-terusan berada di dekat
Yi Jeon, walaupun usia Luhan baru 8 tahun, tapi ia telah memiliki segudang
prestasi dan talenta, ia telah menerima bermacam – macam penghargaan dari
setiap lomba yang ia ikuti. Hal itu jugalah yang menjadi alasan kenapa Kyungsoo
sering berada di dekat Yi Jeon. Luhan telah menitipkan dongsaengnya itu pada
Kyungsoo.
@^-^@
Seoul, 1999
“Yi Jeon, apa kau lelah?” tanya
Kyungsoo sembari memarkirkan sepedanya di samping pohon oak, lalu ia
menghampiri Yi Jeon yang duduk lesu memeluk lutut di bawah pohon rindang
tersebut.
“Tidak, Yi Jeon tidak lelah! Yi
Jeon sedih” katanya, tatapannya makin terlihat menyedihkan.
“Waeyo Yeonnie?” kata Kyungsoo
sambil ikut-ikutan duduk memeluk lutut di sebelah kanan Yi Jeon.
“Oppa, oppa Luhan, seminggu ini
ia tak akan pulang ke Seoul, dia akan ada di Beijing, hiks. Yi Jeon rindu
oppa Luhan” kata Yi Jeon sambil menelungkupkan wajah di kedua tangan putihnya.
“Uljima, yeonnie, kau tak perlu
menangis, kan ada kyungsoo oppa” kata kyungsoo mencoba menenangkan Yi Jeon.
Seketika tangis Yi Jeon berhenti, lalu ia memalingkan wajah sembabnya menghadap
Kyungsoo lalu mengembangkan senyum imutnya, Kyungsoopun ikut tersenyum.
“Jinjja oppa?” kata Yi Jeon
dengan mata berbinar “Ne. Luhan hyung kan sudah menitipkan Yi Jeon pada
kyungsoo oppa, lagipula kalian sudah seperti kakak dan adik oppa” kata Kyungsoo
sambil menautkan jari kelingkingnya dan kelingking Yi Jeon.
“Oppa, ayo ajari aku menggambar
di rumah oppa!” rengek Yi Jeon sambil terus menarik ujung baju Kyungsoo “Aish,
ne, tapi sabar dong, nanti baju oppa robek, kajja, jangan menangis lagi ya!”
lalu mereka berdua beranjak pergi meninggalkan pohon rindang itu dengan
berboncengan menaiki sepeda Kyungsoo.
@^-^@
“Bagiku kau
lebih cantik dari Wendy atau Cinderella.
Hanya dirimu satu – satunya yang membuat hatiku berdebar”
Hanya dirimu satu – satunya yang membuat hatiku berdebar”
@^-^@
“Kau ingin menggambar apa Yi Jeon?”
tanya Kyungsoo dari balik kemudi sepeda.
“Hmm, aku ingin menggambar
Cinderella, yeoppo yeoja itu oppa! Andai Yi Jeon cantik seperti dia”
“Yi Jeon, kau lebih yeoppo
darinya” hibur Kyungsoo
“Cih, gojitmal.. oppa kan hanya
ingin meledek Yi Jeon”
“Hahaha, kau ini~ lalu kau mau
menggambar apa lagi?”
“Aku ingin menggambar yeoppo
yeoja dari dunia dongeng sebanyak – banyaknya, seperti Cinderella, Tinker Bell, Wendy, Snow White, pokoknya masih banyak oppa”
“Kekeke~ Kalau begitu bolehkan
oppa menggambar Peter Pan?”
“Ne, boleh! Tapi gambar Yi Jeon
pasti lebih bagus! Oppa, kalau Yi Jeon jadi Wendy, oppa mau jadi Peter Pan
tidak?” “Kenapa harus aku? Shireo, aku lebih suka Nobita! Lagian kan masih ada
Luhan hyung” “Karena, Luhan oppa lebih suka conan” lalu mereka berdua tertawa
bersama – sama. Setelah sampai di tujuan, mereka langsung mengambil alat gambar
dan mulai menggambar berdasarkan atas khayalan masing – masing.
@^-^@
“Masih lekat
dalam ingatanku, saat menolongmu dari sekelompok pengganggu.
Sejak saat itu, aku berani menunjukan isi hatiku bahkan memberimu satu ciuman.
Hatiku terbang terlempar ke puncak awan”
Sejak saat itu, aku berani menunjukan isi hatiku bahkan memberimu satu ciuman.
Hatiku terbang terlempar ke puncak awan”
@^-^@
Seoul, 2002
“Yi Jeon! Jangan pergi!” teriak
seorang yeoja yang lebih tua setahun dari Yi Jeon. Yi Jeon hanya bisa pasrah
melanjutkan langkahnya sambil menundukkan kepala dan berpura-pura tak mendengar
ucapan yeoja tadi. Tiba-tiba tangan jenjang milik yeoja tadi telah menarik
ikatan rambut hitam panjang Yi Jeon. Yi Jeon hanya bisa meringis, memekik dan
menahan sakit.
“Awww, eonnie, mian hae, lepaskan
aku! Hiks..hiks..” kata Yi Jeon sambil memegangi ikatan rambut yang ditarik
yeoja itu.
“Hey Yi Jeon! Apa kau ini tuli
eoh? Aku sudah memanggilmu untuk jangan pergi! Kau malah ingin pergi! Kau kan
belum memberikanku uang hari ini! Ayo berikan aku uang!” kata yeoja itu sambil
terus menarik rambut Yi Jeon dengan serampangan hingga Yi Jeon terduduk di
lantai koridor sekolah yang dingin dan sepi itu.
“Yak, apoo! Hiks, eonni, lepaskan
aku! Hiks..lepaskan aku dulu eonnie, hiks.. jebalyo, eonnie hiks.. awww” Yi
Jeon terus-menerus mengerang kesakitan agar yeoja itu melepaskan jambakannya.
“Dasar bawel! Walaupun kau
berteriak seperti orang bodoh, tidak ada yang bisa menolongmu sekarang tau! Apa
kau berharap oppamu menyelamatkanmu eoh?”
“Tidak.. eonnie Sulli, lepaskan
aku! Hiks.. Jebal.. hiks, aww.. hiks” Yi Jeon memohon dengan suara parau yang
dipadu dengan isakan dan air mata.
“Shireo! Nanti kau kabur lagi!
Berikan dulu uangmu babo!” teriak yeoja itu.
Tiba-tiba datang seorang namja
yang seumuran dengan yeoja itu. Namja itu berdiri tepat di depan si yeoja,
hingga membuat yeoja itu kaget dan melepaskan jambakannya begitu saja. Namja
itu memberikan tatapan kasar pada si yeoja, lalu ia berkata dengan nada tinggi
“Hentikan itu babo! Kau
menyakitinya! Jangan sentuh dia, dia adikku!” bentak Kyungsoo lalu ia berbisik
menanyakan keadaan Yi Jeon dan membantu Yi Jeon berdiri. Sementara Yi Jeon
hanya bisa menangis dan menangis.
“Mwo? Kyungsoo-ssi?!” kata yeoja itu kaget.
“Kau ingin kulaporkan lagi pada Hwang songsaengnim lagi eoh? Aku
sudah bilang jangan pernah ganggu adikku!” bentaknya, amarah Kyungsoo semakin
tak terkendali. Ia menabrak bahu Sulli kasar dan melenggang pergi bersama Yi
Jeon menuju kelas Luhan.
Sementara Sulli yang tidak terima di perlakukan seperti itu
oleh Kyungsoo langsung mengadukan kejadian barusan pada oppanya, Choi Minho.
@^-^@
Kyungsoo dan Yi Jeon berjalan
bersama, menemui Luhan yang masih berada di kelasnya. Betapa kagetnya Luhan
mendapati adiknya yang sesenggukkan dengan mata sembab dan wajah merah.
“Wae guraeu Kyungsoo-ah?” tanya
Luhan panik
“Choi Sulli, dia mengganggu Yi Jeon
lagi hyung” kata Kyungsoo dengan nada kesal
“Aissh, anak itu tak bosan sudah
dihukum berkali – kali oleh Hwang saem. Tapi ia tak pernah berubah! Tenang
Yeonnie-ah, kami akan melindungimu! Kajja kita pulang bersama” kat Luhan sambil
mencoba menenangkan adiknya berkali – kali.
Lalu mereka bertiga berjalan
mengapit Yi Jeon di tengah. Saat di jalan dekat taman langkah mereka terhenti
ketika mendapati anak SD kelas 5 yang terkenal nakal (Choi Minho) bersama 2
orang temannya (Lee Taemin dan Kim Jongdae) dan seorang adiknya yang tadi
menganggu Yi Jeon, Choi Sulli.
“Yak, mau apa kalian berempat?!”
teriak Luhan kesal
“Hey! Apa yang telah Kyungsoo
lakukan pada adik kesayanganku hah?” bentak Minho tak mau kalah
“Hei Minho hyung! Adikmu itu yang
mengganggu Yi Jeon duluan, jelas aku melindungi Yi Jeon!” bela Kyungsoo
“Sudah kita hajar saja mereka
hyung!” kata Jongdae memanasi Minho
“Iya Minho-ssi! Mereka bertiga
adalah anak yang jarang kena masalah di sekolah! Tapi mereka adalah anak yang
sering mencari masalah dengan kita!” timpal Taemin sambil mengepalkan kedua
tangannya.
“Oppa, hajar saja mereka! Aku tak
suka dengan mereka!” rengek Sulli
Sedetik kemudian, Minho dan
teman-temannya mulai melempari Luhan CS dengan batu kerikil. Luhan, anak kelas
6 SD yang cerdik itu mengisyaratkan pada kedua adiknya untuk berlindung di
balik pohon terdekat. Lalu, setelah Minho CS selesai menyerang, Luhan memberi
kode pada Kyungsoo lalu Kyungsoo-pun mengeluakan kelereng – kelereng kecilnya
ke jalanan aspal tadi.
Brukk.. Bruukk.. Bruukkk...
“Aww, Jongdae kau menimpaku!”
“Aih hyung, sakit”
Lalu Luhan CS keluar dari tempat
pesembunyian mereka dan tertawa terbahak – bahak mendapati musuh-musuhnya jatuh
di aspal karena terpeleset kelereng. Lalu mereka bertiga (Luhan CS) bertos ria
dan melenggang pergi melanjutkan langkah mereka kembali ke jalan pulang.
Sementara Minho CS mereka sibuk
membangunkan diri masing – masing. Sulli yang melihat kejadian tadi hanya bisa
mendengus kesal sambil menghentakkan kakinya ke tanah bekali – kali dan
mengumpat oppanya.
@^-^@
“Kau berada
dalam kisah dongengku, dan kau selalu disini selamanya. Sayangku,
aku masih saja gugup. Tanpa dirimu hatiku hanyalah pulau tak berpenghuni”
aku masih saja gugup. Tanpa dirimu hatiku hanyalah pulau tak berpenghuni”
@^-^@
Seoul International Junior High
School (Kantin) , 2006
Bertahun – tahun mereka bersama.
Sekarang mereka telah menginjak usia remaja. Yi Jeon kelas 1 SMP dan Kyungsoo
kelas 2 SMP. Sampai sekarang mereka masih satu sekolah lagi.
“Oppa, liburan musim panas nanti
aku akan pergi ke Pulau Jeju bersama Luhan oppa, eomma dan appa” kata Yi Jeon
sambil melilitkan ramen panas di sumpit merah yang ia pegang.
“Wah, bagus dong! Oppa akan pergi
ke Myeongdong bersama appa dan eomma oppa” pamer Kyungsoo tak mau kalah
“Ngomong-ngomong, oppa mau oleh – oleh apa dari Pulau
Jeju?” tanya Yi Jeon yang masih sibuk dengan ramen dan sumpitnya
“Hmm, apa saja deh. Luhan hyung
masih di Beijing ya?” tanya Kyungsoo lalu ia menyedot Milkshakenya
“Ah, ne! Tapi besok dia pulang,
eh oppa tak menawarkanku oleh-oleh dari Myeongdong? Aish, pelit sekali” ledek Yi
Jeon
“Mian, oke, kau mau di bawakan
oleh-oleh apa?” tawar Kyungsoo dengan wajah datarnya
“Terserah oppa saja” “Tuh kan,
gikiran ditanya jawabnya sama aja, mengecewakan huh -_-” “Habis mau jawab apalagi ne? Hhehehehee
” Lalu keduanya tertawa sambil melanjutkan kegiatan mereka tadi.
Saat liburan musim panas tiba,
Keluarga Do yang sedang berada di
Myeongdong dikejutkan oleh berita kecelakaan dari tetangganya. Dua hari yang
lalu, sebuah mobil sedan biru yang bertabrakkan dengan bus kota di jalan.
Sebagian besar korban tewas di tempat. Pasalnya, korban tersebut tak lain dan
tak bukan adalah keluarga Xi. Tetangganya baru sempat memberi kabar karena,
baru membantu mengurus pemakaman keluarga tersebut ke Beijing (?). Kyungsoo
merasa kehilangan sekali, dia kehilangan kedua sahabatnya, Luhan dan Yi Jeon.
@^-^@
“Berapa
banyak kau berubah seiring berputarnya sang waktu?”
“Kita selalu
bersama, aku akan terus berpegang padamu. Kuulurkan tangan ini, tapi
kau pergi menjauh. Tolong jangan tinggalkan aku! Aku bagian dari masa
lalumu ada di sini. Di mana kau berada?”
@^-^@
Seoul University, 2012
-Do Kyung Soo POV-
Ya, sejak kejadian itu aku selalu
merasa tak memiliki teman. Hingga suatu hari saat aku masih di bangku SMA, aku menemukannya
kembali di Namsan Tower. Secara fisik, ia tak begitu banyak berubah. Tapi sifatnya jelas berubah. Ku fikir waktu itu
dia dan oppanya telah meninggal dunia seperti kedua orang tua mereka. Tapi
ternyata, mereka selamat. Lalu, di rawat di Beijing oleh keluarga tantenya.
Bahkan, aku kembali akrab dengan oppanya, Luhan. Tapi dia, Yi Jeon, dia seakan
lupa padaku. Ya, dia mengidap amnesia, karena telalu keras kepalanya terbentur
dengan bagian keras di mobil saat kecelakaan itu terjadi.
Sejak SMA, aku sering memperhatikannya.
Ketika aku mencoba mendekatinya, hanya sebagai teman seperti dulu tak lebih.
Dia menjauh, dia merasa kalau aku ini orang asing baginya. Tapi seiring
berjalannya waktu, dia sudah mulai menerima dan mengenaliku. Dan kamipun
berteman lagi, ya walaupun tak bisa seperti dulu. Tak bisa sedekat dulu. Hey,
tapi bukankah itu suatu awalan yang bagus bagiku bukan? Aku bisa membuatnya
sedikit demi sedikit ingat tentang kenangan kami dulu.
Tapi ternyata, sekarang memang
sudah benar – benar berubah, aku sudah tidak bisa menjaganya lagi seperti dulu.
Sudah tidak bisa sedekat lagi dengannya seperti dulu. Dia telah memiliki namja
lain, namja yang umurnya hanya terpaut beberapa bulan lebih tua dariku. Namja
itu, satu jurusan denganku. Tapi yang jelas, namja itu lebih baik dariku. Namja
itu jauh lebih mengerti keadaannya sekarang.
Harusnya, aku mencarinya saat
itu dan membuang jauh - jauh prasangka buruk itu. Agar aku tak terlambat seperti ini. Karena, terlambat menyatakannya,
akhirnya terlambat mendapatkannya! Well,
setidaknya tak apa, aku bahagia walaupun hanya menjadi temannya. (Walaupun itu tak
seperti dulu)
Xi Yi Jeon, berbahagialah
sekarang di hari pertunanganmu dengannya, Byun Baek Hyun. Hmm, aku berdoa, semoga
nanti kau akan bisa mengingatku, mengingat kita yang dulu. Kita yang selalu
bersama. Yah, kini aku hanya bisa memperhatikanmu dari sini. Berpura – pura bahagia
atas kebahagiaanmu juga. Hey, bukankah ini berujung pada hal klasik tentang
kisah cinta manusia yang menimbulkan sebuah pertanyaan, bukankah cinta itu tak
harus memiliki?
@^-^@
“Aku sampai
pada halaman terakhir tulisan tentangmu.
Tetapi aku tidak beranu untuk membacanya, akan kuhapus semua kalimat sedih.
Cerita kita tidak akan pernah berakhir. Karena kita akan bertemu lagi”
Tetapi aku tidak beranu untuk membacanya, akan kuhapus semua kalimat sedih.
Cerita kita tidak akan pernah berakhir. Karena kita akan bertemu lagi”
“Bertemu lagi
di keadaan dan situasi yang berbeda tentunya”
@^-^@
“Terbang bersama Tinker Bell akan ku temui
dirimu di Neverland.
Bersama semua
kenangan ini.
Ditempat itu, dimana kita bisa kembali saling memandang dan tersenyum.
Aku akan menjadi Peterpanmu, Lelaki yang berhenti ditengah waktu.
Aku akan selalu bersamamu dan selalu mencintaimu, meski canggung kadang menyapaku”
Ditempat itu, dimana kita bisa kembali saling memandang dan tersenyum.
Aku akan menjadi Peterpanmu, Lelaki yang berhenti ditengah waktu.
Aku akan selalu bersamamu dan selalu mencintaimu, meski canggung kadang menyapaku”
~END@^-^@END~
Hehehe, ini ff pertama yang di publish *bow- eh kejedot* *maksud *abaikan -_-v. Agak maksud (emang maksud, bukan agak lagi) ya, namanya juga pemula, jadi kalo ceritanya maksain maafin aja ya... Ini saya bikin sendiri lho (SUMPAH) No Plagiat-plagiat yak! Jadi ceritanya, saya itu lagi ngefans sama boyband (wajar kan? saya juga fangirl, tapi saya bukan fangirl karbitan #percayalah '-'9) jadi terinspirasi bikin beginiaaan.... Oiya, Need comment nih, ada yang mau ngasih comment? Ya, jadi saya perlu comment biar saya tau, kurang-lebihnya di mana (kurangnya di mana-mana) Thanks buat yang udah baca, yang comment apalagi~ mwuahhhh... *tebar duit* tapi jangan copas2 tanpa izin ya, jangan plagiat karya orang, hargailah usaha dan hasil karya dari orang lain. Okeh, cukup sekian, terima kasih *tebar thehun* *digebukin fans - kabur*
(follow saya dulu dong --> @janniauliaramad)
(follow saya dulu dong --> @janniauliaramad)
.jpg)
Bagus cii,tapi endibgbya kurang greget,post lagii dude fanfic nyaa ^^
BalasHapusThanks udah baca dan ninggalin jejak :* iya, lagi proses bikin yang baru hohoho :3
HapusPeterpan = Noah :o
BalasHapus