Tittle : Finally
Author : Yang Punya Blog Ini ^^v
Main Cast :
Hmm, hari ini aku lelah sekali. Untung eonni cerewet itu tak ada, jadi aku bebas tidur di kasur empuk dan kamar nyamannya itu. Begitulah katanya dalam hati. Sampai di lantai atas, ia langsung membuka pintu kamar eonninya dengan hati – hati, lalu menutupnya kembali. Pelan – pelan ia berjalan ke arah balkon kamar tersebut. Dia membuka pintu balkon itu lalu merentangkan kedua tangannya dan menghirup nafas dalam – dalam untuk menikmati udara malam yang sejuk di tanah kelahirannya. “Huh, rindunya aku pada kota ini!” katanya sambil melemaskan tulang dan otot badannya. Saat matanya berkeliling menyapu lingkungan sekitar, pandangannya terhenti ketika mendapati sebuah balkon lain yang berada di seberang balkon tempat ia berdiri. Ia rasa itu sebuah kamar dan sang penghuninya pasti belum terlelap karena dari rumah itu hanya ruangan berbalkon inilah yang lampunya masih menyala dan tirainya terbuka.
- Oh Sehun (EXO K)
- Park Seolhyun (OC)
Support Cast : Cari sendiri ne ^^ ntar juga ketemu u,u
Genre : Romance (?) School Life
Lenght : Chaptered
Note : OC karangan saya, FF ini juga punya saya, Cast yang laennya punya Tuhan YME, SME, dan keluarganya. Kecuali Sehun, dia punya saya :* *dijambak luhan* sisanya, di bawah ya~ No plagiat, No copas2, No silent reader.. Atas pengertian dan perhatiannya, thanks {} :))
~@^-^@=Woooke, Happy Reading All=@^-^@~
Hari
ini adalah hari pertama Park Seol Hyun pulang ke Korea bersama keluarganya.
Empat tahun tinggal di Jepang membuatnya bosan dan rindu akan kampung
halamannya. Kebetulan, dia dan oppanya ingin sekali melanjutkan sekolah di
Seoul. Karena umur mereka yang sudah menginjak remaja dan agak dewasa, kedua
orang tuanyapun mengizinkan. Tujuan orang tuanya menyetujui hal ini agar mereka
bisa mandiri dan dapat akur satu sama lain.
Saat ini, dia (Seolhyun) dan keluarganya berada di
sebuah mobil sedan hitam metalik. Ayahnya, Park Changmin yang memegang kemudi
membuka obrolan.
“Kalian berdua nantinya jangan nakal ya! Ingat, selama kalian
berada di Seoul, Zhoumi ahjussi, haraboeji, halmoni dan yang lainnya akan memantau
kalian“ katanya dengan santai.
“Kami juga akan sering berkunjung ke tempat
kalian jika ada waktu luang” tambah ibunya, Park Soo Young *taudeh anak-anaknya
setinggi apaan ._.v*
“Nde appa, eomma” kata kedua anaknya bersamaan. “Sekarang,
tujuan kita ke mana dulu?” tanya Chanyeol pada orang tuannya “Nde, kita ke
rumah halmoni, banyak saudara yang telah menunggu kita di sana!” jelas ayahnya
santai.
“Eomma, apakah kami akan tinggal di rumah halmoni?”
“Mwo? Rumah halmoni?! Neo jeongmal paboya Hyunie-ah kau saja yang tinggal di
sana!” sahut abangnya, Park Chanyeol dengan suara bassnya.
“Aih, aku bertanya
pada eomma, bukan kau!”
“Hadeh, hyunie, yeollie, sudah kalian jangan banyak
bertengkar! Malam ini kita akan menginap semalam di rumah halmoni, lalu
besoknya kalian akan tinggal di rumah lama kita, kan tidak jauh dari rumah halmoni,
ya agar kalian lebih mandiri dan tidak merepotkan” kata eommanya yang dari tadi
bicara sambil memperhatikan jalanan sekitarnya.
“Lagipula,
sayangkan jika rumah itu tak ditempati? Ayolah, kalian ini sudah besar” kata appanya
menenangkan.
“Gwenchana, tapi bukankah rumah itu sudah dijual? Lantas rumah lama
yang mana lagi?” kata Seolhyun polos sambil melepas earphonenya.
“Ya, memang,
tapi kalian tinggal di rumah lama di dekat sungai Han, bukan yang di dekat
taman” terang appanya.
“Oooh, itu lebih baik daripada aku harus tinggal
bersama halmoni. Kalau halmoni, haraboeji dan Seung Jo-hyung tak masalah, tapi
Eun Woo noona, aishh dia itu menyebalkan, dia -”
“ya, dia sepertimu Yeoll bawel, cempreng, pembuat onar!” timpal Seolhyun.
“Heh? Apa katamu? Sama
sepertiku? Whoa, kau ingin mencium skateboardku rupanya?! (sambil menunjuk ke
arah skateboardnya berada) Ingat, aku ini oppamu, sopan sekali kau memanggilku
seperti itu” rutuk Chanyeol kesal.
“Ah, kau ini selalu mencari perkara rupanya!”
kata Seolhyun tak mau kalah.
“Hey, sudahlah kalian diamlah, kalian sudah besar
masa gara-gara hal sepele begitu kalian selalu saja bertengkar!” lerai eommanya
yang malah tak dihiraukan oleh keduanya. Dan perang mulut antar kakak beradik
itupun dimulai.
“Yeobo, aku pasti akan merindukan
mereka” kata appanya yang sesekali
melirik ke arah istrinya yang duduk di jok sebelah. Sementara istrinya
tersenyum penuh arti membalas kata-kata suaminya tadi.
@^-^@
Sesampainya di tujuan, mereka
disambut hangat oleh keluarga besar
mereka. Lalu mereka mengobrol dengan santainya.
Malam harinya, Seolhyun kebagian kamar di kamar Eun Woo, sepupunya yang
berusia beberapa tahun lebih tua darinya. Kebetulan kamar itu kosong karena
penghuninya sedang menjalani KKN, tugas dari kampusnya.
Sementara eomma dan appanya tidur
di kamar tamu. Abangya? Ah, Chanyeol bisa tidur di mana saja, tapi kali ini dia
memilih sekamar dengan hyungnya, Seung Jo. Karena mereka tinggal di situ hanya untuk satu
malam, Seolhyun telah merapikan semua barang-barangnya dengan baik. Ia lalu
mengganti bajunya dengan kaus putih bergambar beruang coklat dengan celana
pendek setengah pahanya berwarna oranye tua. Lalu dia naik ke lantai atas
menuju kamar eonninya itu.
Hmm, hari ini aku lelah sekali. Untung eonni cerewet itu tak ada, jadi aku bebas tidur di kasur empuk dan kamar nyamannya itu. Begitulah katanya dalam hati. Sampai di lantai atas, ia langsung membuka pintu kamar eonninya dengan hati – hati, lalu menutupnya kembali. Pelan – pelan ia berjalan ke arah balkon kamar tersebut. Dia membuka pintu balkon itu lalu merentangkan kedua tangannya dan menghirup nafas dalam – dalam untuk menikmati udara malam yang sejuk di tanah kelahirannya. “Huh, rindunya aku pada kota ini!” katanya sambil melemaskan tulang dan otot badannya. Saat matanya berkeliling menyapu lingkungan sekitar, pandangannya terhenti ketika mendapati sebuah balkon lain yang berada di seberang balkon tempat ia berdiri. Ia rasa itu sebuah kamar dan sang penghuninya pasti belum terlelap karena dari rumah itu hanya ruangan berbalkon inilah yang lampunya masih menyala dan tirainya terbuka.
@^-^@
-SeolHyun POV-
Hfft, sejuknya udara malam di
Seoul. Jujur, aku merindukan saat-saat seperti ini. Mataku berkeliling menyapu
pandangan yang ada di depanku. Ada taman di bawah sana dan sebuah rumah
bertingkat dua di depan mataku. Ada sebuah ruangan yang memiliki balkon yang
menghadap tempatku berdiri, hmm sepertinya itu adalah kamar. Lampu di ruangan
itu masih menyala, pintu balkonnya terbuka, tirainya juga terbuka. Ku lihat ruangan itu lekat-lekat tibatiba, seorang namja
keluar dari kamar tersebut dia memasukkan kedua tangannya di kantung celananya sambil berjalan keluar kamar.
Kulitnya putih bersih, badannya proposional, tingginya semampai, pipinya agak
tirus, rambutnya berwarna agak coklat, omo.. sepertinya wajah itu hampir sempurna. Namja itu
err.. tampan, bahkan sangat tampan. Namja itu mengalihkan pandangannya ke arah bulan lalu tersenyum
simpul sebelum akhirnya ia masuk lagi ke kamarnya, menutup pintu, tirai dan mematikan
lampu.
Oh tidak! Senyumnya tadi manis
sekali!! Tapi, tunggu sepertinya aku mengenali senyum itu. Ah, sudahlah lupakan
saja sekarang sudah menunujukkan pukul sebelas malam lewat. Dan aku telah
mengantuk. Besok aku harus merapikan barang – barangku untuk di rumah baru. Shit!
Damn, kenapa jantungku begini....Aaaah, apa ini cinta pandangan pertama huh?
Aissh, tidak mungkin!-__-
@^-^@
-Author POV-
Lalu Seolhyun masuk ke lagi kamar
eonninya, ia menutup pintu balkon dan mematikan lampu dan akhirnya memilih
terkapar di atas kasur empuk itu. Jantungnya berdegup kencang, rasanya hampir
mau keluar dari tulang rusuknya. Dia masih membayangkan senyum namja tadi. Lalu
dia tertidur pulas dengan seulas senyum di raut wajahnya.
-SeHun POV-
Huh, hari ini memang sangat
melelahkan, aku harus latihan setiap hari agar lomba itu dapat ku menangkan
ehm, maksudku timku menangkan. Ya, aku Oh Sehun kelas XI A di Seoul
International High School. Aku adalah wakil ketua tim basket yang baru. Besok
adalah pertandingan basket untuk yang kesekian kalinya. Ya, timku sering
memenangkan pertandingan basket antar sekolah maupun distrik, keren bukan?
Besok aku harus berangkat pagi untuk menghadiri pembukaan pertandingan di Jinan
(padahal author gatau bentuk Jinan kayak apa, ya author cuma tau seoul, mian
hae).
Sekarang badanku sudah lelah
sekali, aih rasanya seluruh tulang di badanku ingin remuk. Selain itu aku sudah
mengantuk sekali, tapi masalahnya satu! Mata ini tak bisa diajak berkompromi,
ia tak mau terpejam barang beberapa menit. Padahal, sekarang aku butuh
istirahat untuk mengumpulkan semua energiku untuk besok, aih. Dokter sudah
mengusulkan sebelumnya, jika aku susah tidur, aku mestinya meminum obat tidur
khusus, tapi hal itu malah membuatku susah bangun. Ya, hidup ini memang serba
salah. Tapi, tak meminum obat itu sesekali tak apa eoh?
Dengan langkah gontai, aku menuju
ke balkon kamarku. Aku merasa bosan saja berdiam diri dalam kamar memandangi
langit – langit kamarku. Huh, kumasukkan kedua tanganku ke kantung celanaku, malam ini hawanya tidak begitu dingin. Aku menolehkan pandanganku pada
bulan, seketika aku ingat kejadian di lapangan tadi yang menimpa Kai, hahahaha
karena dia mengikuti aegyo-nya Luhan, seorang anak TK yang tak sengaja
melihatnya menangis ketakutan (pada ngertikan kalo yg bikin si sehun senyum-senyum itu karena dia inget aegyonya kai yang bikin anak orang nangis.. *apasih
thor, ya gue tau ini tulisan lo tapi gausah muncul dulu! bagian gue nih! *di
tempeleng sehun – author jatoh – di tangkep kyung soo – aaaaaa *bangun thorrr!!
*digampar exotic* oke gaje, balik ke
FF).
Hmm, sudahlah lagipula ini sudah
pukul sebelas lewat. Kegiatan menantiku, hahaha. Aku lalu balik arah, masuk ke
kamar lalu menutup pintu balkon dan mematikan lampu dan mencoba untuk tidur.
Kucoba memejamkan kedua mataku ini, sulit sekali.
5 menit....
10 menit....
15 menit.....
Yak, aku belum bisa tidur! Oke,
aku pasrah akhirnya aku memutuskan untuk meminum obat itu. Setengah tablet obat
tidur saran dari dokter cukupkan? Sebelum aku menenggaknya, aku mereset alarm
pada jam bekerku. Oke, pukul 5 pagi! Setelah itu, kutenggak setengah tablet
putih kecil obat yang rasanya pahit dengan setengah hati. Lama – kelamaan
mataku mulai berat dan akupun tidur nyenyak di ranjangku.
@^-^@
Paginya,
“Ya! Nona onar... Ireonna!!!! Ini
sudah siang!!! Ayo......bangun! Appa dan lainnya sudah menunggumu untuk sarapan bersama!
Ppalli!!” teriak Chanyeol sambil menggedor-gedor pintu kamar yang di tempati
oleh dongsaeng kandungnya itu. Dongsaengnya itupun terbangun karena suara
nyaring oppanya. “Ya! Park Chanyeol kau ini ingin cari perkara apa lagi?! Kau
ingin membuat telinga dongsaengmu ini tuli eoh?” bentak Seolhyun, sepersekian detik kemudian, ia bangun dan langsung merapikan tempat tidur yang ia tiduri
semalaman. Sementara oppanya masih sibuk memukul-mukul pintu sambil berteriak-teriak.
“Lho! Aku ini baik hati! Lihat buktinya aku mau membangunkan yeoja malas
sepertimu! Cih, kasiahan sekali nanti orang yang menjadi namjachingumu! Dia
akan mendapatkan singa haus darah yang malas.. Bhaahahhahaahaahaa!” Chanyeol
mengejek adiknya sambil tertawa lebar sehingga membuat matanya tertutup. sementara tangannya masih asyik menggebrak-gebrak pintu.
“Chanyeol
oppa....diaaam!!” teriak Seolhyun yang ternyata dia sudah berada di depan
abangnya. “M..Mwo? kekekeke..Bhahahaahaahaa!” “Yak! kenapa kau tertawa? Senang karna
sudah bisa menggangguku eoh?” “Hihihi, sejak kapan kau sudah keluar dari
kamar eonnimu? Lihat wajahmu! Berantakan, sleeping beauty-mu gagal eoh?” lanjut
Chanyeol sambil memegangi perutnya yang sakit karna tertawa.
“Yak! Kau ini biang keributan!
Ini masih pagi, jangan kau pancing amarahku! Aku malas adu mulut denganmu!
Sudahlah aku ingin mandi dulu.......Eits, satu lagi! Jangan pernah kau membahas
tentang namjachingu!” rutuk Seolhyun yang mulai berjalan menuruni tangga.
“Kau
takut kalah lagi nona onar?! Sampai kapan kau galak begini? Jika kau masih
segalak ini, kau tak akan punya namja- ” belum selesai Chanyeol bicara,
tiba-tiba orang yang di ledek menampakkan wajahnya dari balik dinding lantai
bawah “Ku bilang diam! Jangan bahas itu, kau fikir kau punya yeojachingu? Kau
sendiri saja belum punya tapi sudah membahas tentangku! Oppa jeongmal...” bentak
adiknya menahan geram, sambil mengepalkan kedua tangannya dan menatap tajam
oppanya, sedetik kemudian Seolhyun berlalu menuju kamar mandi.
@^-^@
Sesampainya di rumah lama yang
akan ditempati kakak-beradik park tersebut, mereka (keluarga Park) langsung
membereskan barang – barangnya. Rumah berpagar hitam berlantai dua itu bercat
putih abu – abu di luarnya, bergaya klasik modern. Rumah itu memiliki 3 kamar
mandi, 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, 1 garasi,
halaman depan rumah yang banyak tanaman dan pekarangan belakang yang cukup luas
di penuhi rumput – rumput kecil hijau. Rumah ini nyaman sekali. Dimana semua
barang – barang sudah tersusun rapi.
“Nah, adal, adeul, hmm, eomma dan
appa tak bisa berlama – lama di sini. Maaf ya, kami masih punya urusan sendiri
jadi, kami pamit sekarang” kata appanya. Kedua kakak-beradik itu tersentak
kaget “Mian hae, tapi kami harus segera menemui klient di bandara 2 jam lagi.
Jadi, kami hanya bisa mengantarkan kalian ke sini” tambah eommanya yang mulai
mengeluarkan bulir – bulir bening yang sedari tadi menggenang di kedua pelupuk
mata indahnya.
“Tapi, hiks.. kalian jangan
khawatir, semua hiks.. keperluan kalian hiks.. Sudah kami siapkan” lanjut
eommanya “Hmm, chagi jangan menangis, sebulan sekali kita kan akan berkumpul ke
sini, tersenyumlah” kata appanya dengan lembut sambil mengelap air mata yang
tumpah di pipi kiri – kanan istrinya lalu menarik istrinya ke dalam pelukannya
“Gwenchana chagi ya, mereka akan baik-baik saja.. kalian akan baik-baik saja di
sini ne?” “Nde” kata kedua anak itu, lalu mereka saling pandang satu sama lain
dan mengangguk kecil lalu mereka berdua memeluk eomma dan appanya.
“Jangan boros, jangan bertengkar,
mandirilah, kalian harus saling menyayangi, saling melindungi, saling menolong,
jaga kesehatan! ” kata appanya “hiks, hiks, nde appa ...” balas kedua anaknya
“hiks, belajarlah yang rajin, jangan hiks..telat makan hiks, mobil itu hiks,
jadi milik kalian hiks...” “Ne eomma? Gamsahamnida....jeongmal gamsahamnida
eomma, appa” “tapi aku belum begitu lancar menyetir mobil” “hiks, hiks, kalau
begitu jangan menyetir...hiks, minta oppamu mengantarkanmu hiks..” “Sabar
hyunie-ah..kau memang tak cocok menyetir, itu juga bukan takdirmu sepertinya”
lalu Seolhyun menatap oppanya tajam sementara oppanya hanya membalas dengan
mengacak-acak poni adiknya pelan *apa ini thor?! Lawakan lo gagal*
Lalu mereka mengantar kedua
ortunya ke bandara.
@^-^@
Paginya di hari Senin
“Oppa kajja! Kita berangkat
sekolah..” teriak Seolhyun sambil menarik-narik lengan oppanya yang sedang
minum segelas susu “(muncrat ceritanya) Aissh, kau ini memang nona onar... see! Minumnya tumpah, muncrat pula, untung seragam baruku ini baik-baik saja!
Apa kau! Malah senyum-senyum! Beruntung sekali susu ini muncrat bukan di
wajahmu eoh!” rutuk oppanya “Hehehe, mianhe oppa...aku hanya terlalu bersemangat
sedikit, lagipula aku tak berniat begitu” bela Seolhyun bernada lembut lalu membentak
di akhir kalimatnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali
“Hmmm, yasudah ayo kita berangkat” lalu Chanyeol bangkit dari kursi makan, ia
mengambil tas hitamnya lalu ia pakai dan ia berlalu begitu santainya.
“Lha, kunci mobilnya kenapa ditinggal?
Issh...Oppa! Chankkaman!” yang dipanggil membalikkan badannya lalu menatap
adiknya dengan tatapan sok keren errr, tapi memang dia keren “Wae? Ayo cepat!
Tadi kau yang minta cepat, sekarang malah kau yang lama! Mau berulah apalagi?”
“A..a..aniyaa! kau lebih lelet dariku!” lalu Seolhyun berjalan lebih cepat dari
kakaknya “Eh, kita pakai bus saja! Jangan pakai mobil!” kata Chanyeol yang
seketika menghentikan langkah adiknya “Mwo? Bus? Mobil ini lebih cepat!”
“Aissh, kita ini anak baru, mana tau peraturannya! Sudahlah kalau begitu naik
taksi saja, taksi juga cepat!” bela Chanyeol
“Hey! Eomma bilang kita harus he-”
”Nde, kalau kau tak mau, naik sepeda saja sana!” ucapnya dengan nada mengusir
sembari memainkan ponselnya “Hah? Ini kan hujan-_-” “Nah, makannya turuti
oppamu yang paling tampan! Ingat, itu juga kata eomma!” “Kau dibilang tampan
karena eomma dan appa hanya memiliki seorang anak namja! Kalau kau bukan
anaknya, mereka pasti akan jujur dan mengatakan kalau kau ini tak tampan”
“Aissh, jika kita telat ini semua salahmu nona onar!” “Andwe! Salahku? Ini
salahmu! Kau kan yang mengajakku bertengkar..” “Aigoo.. pagi-pagi begini kau
ingin bertengkar eoh? Sudahlah tutup saja mulutmu! Jangan lupa kunci juga ya!
Pintu rumah juga sekalian” kata Chanyeol lalu ia mendaratkan sebuah jitakan di
puncak kepala adiknya dan berlalu melewati Seolhyun “Aww, appoo.. Kau, Park chan yeol! Kau akan menyesal
telah memperlakukan dongsaengmu begini! Ingat itu!” " Sesukamu laaah!! Kajja, pakai payung ini
taksinya sudah datang!”
@^-^@
Belum genap 5 menit atas
kedatangan mereka di tujuan. Kedua
kakak- beradik park ini telah menjadi pusat perhatian haksaeng – haksaeng di
sekolah barunya. Baik yeoja maupun namja, ya memang kakak-adik ini memiliki
wajah yang cantik dan tampan. Terlebih, mereka jalan berdua beriringan memasang
wajah ramah mereka kepada orang-orang di sekitarnya. Suara bisikan – bisikan
para yeoja yang melihat kakak – adik ini cukup membuat penasaran para namja.
Hingga akhirnya mereka menimbulkan keributan kecil. Tak sedikit para yeoja yang
mencoba menyapa mereka berdua sementara mereka hanya membalas dengan senyuman.
Lalu bel tanda masukpun berbunyi.
Kerrrrrrrrrrrr... (karena kalo
tringggg atau kringggg udah terlalu mainstream)
Para yeoja dan namja yang
berkumpul tadipun membubarkan diri dan kembali ke kelas masing-masing (apa
ini?-_-) Lalu kakak-beradik itupun pergi menuju ruang TU (kan mereka ngeliat
palang pintu jadi tau, arrachi?).
Tokk.. tokk... tok..
Lalu terdengar suara seorang yeoja paruh baya dari dalam
ruang TU “Nde, silahkan masuk” terlihat seorang yeoja paruh baya berwajah eropa
yang memakai kacamata berframe ungu tua yang senada dengan baju kerjanya, ia
sedang menyusun buku ke dalam rak tinggi di belakang meja kantornya. “Annyeong,
hmm, maaf mengganggu, saya Park Chanyeol & ini adik saya Park Seolhyun, kami
murid ba-” belum sempat Chanyeol melanjutkan kalimatnya, seorang yeoja muda nan cantik jelita yang terlihat sedang tergesa-gesa masuk ke ruangan tersebut. Seketika
membuat Chanyeol menghentikan ucapannya saat melihat yeoja yang ia yakini sebagai guru cantik itu datang.
-->> Tu Bi Kontinyu<<--
Annyeonghasseo, hasseo di annyeong-annyeongin :O *bow* Mian ya kalo ceritanya gaje, typo bertebaran di mana-mana, EYD salah, bahasa koreanya salah, muka saya salah dsb. Ini FF kedua saya yang baru sempet saya publish. Sebenernya, ini FF udah lamaaaaaaaaaaa banget stay di laptop dan baru sempet banget di publish. Kalo ada salah - salah kate mohon maaf ya, ini kan baru lebaran :3 Buat yang udah baca makaseh :* apalagi buat yang udah comment kiss and hug buat kalian!!!! Oiya, ini murni cerita saya yang bikin!!!! SUMPAH deh!!!! -_-v jadi jangan coba-coba plagiat-plagiat, nge bash dan ngecopas sembarangan!!!!
Oiya, itu posternya saya make foto Sehun yang baru di repackage album EXO 'GROWL' *bener gak tulisannya gitu?* soalnya saya belom bisa bikin - bikin poster gituan. Buat yang minat bikinin bisa hubungi saya via twitter di Sini Nih pasti digunain kok, soalnya saya gabisa bikin u,u Nah, kayaknya cuap-cuap saya segini dulu deh.... Oke, Bye-bye {}

Tidak ada komentar:
Posting Komentar