Minggu, 08 Desember 2013

My Sister, My Enemy (Cerpen)





Tittle             : My Sister, My Enemy
Author          : Yang Punya Blog Ini ^^v
Main Cast     :
  • Lyliana Foster (OC)
Support Cast : Cari sendiri ne ^^ ntar juga ketemu u,u
Genre            : Fantasy, School Life, Family, Sistership (?)
Lenght           : Oneshoot
Note             : OC karangan saya, Fict ini juga punya saya, sisanya, di bawah ya~ No plagiat, No copas2, No silent reader.. Atas pengertian dan perhatiannya, thanks {} :)) 


~@^-^@=Woooke, Happy Reading All=@^-^@~


Malam yang dingin ini terasa sangat sepi dan berbeda. Ayah dan Ibu sudah bercerai sekitar 1 tahun yang lalu. Kini aku tinggal bersama Ayah, sementara Rizhal kakakku tinggal bersama Ibu. Lalu, dua bulan yang lalu Ibuku menikah lagi dengan orang Paris yang katanya telah memiliki putri. Tapi, meskipun aku punya saudara tiri tapi aku belum pernah bertemu dengannya dan Ayahnya. Meskipun begitu, Ayah kandungku masih berhubungan baik dengan Ibu. Sekarang Ayah masih bertugas di kantornya, Ibu menemani Rizhal dan kedua sahabatku, Kezhia dan Azumillar mengikuti kejuaraan surfing tingkat internasional di Bali. Walaupun empat hari lagi mereka akan pulang, perasaanku tidak enak dan selalu khawatir. Aku hanya berharap mereka tidak apa-apa.



Pagi yang mendung ini makin menambah rasa khawatirku. Saat aku sarapan tiba – tiba saja telepon genggamku berdering. Segera ku ambil teleponku dan ku angkat, ternyata panggilan dari Kezhia. “ Halo, Selamat pagi putri jelek ” kata Kezhia “ Pagi juga nenek sihir tua ” balasku “Hahaha, aduh kau ini masih pagi saja sudah meledek.. Bagaimana kabarmu?” tanya Kezhia sambil tertawa kecil “Kau sendiri yang mulai Kez! Aku sih, baik-baik saja. Bagaimana keadaanmu sendiri nek? Maksudku, Kez bukan nek hehe..”Argghh, kau mulai lagi! Aku juga baik hanya saja, kakiku masih sakit karena jatuh dari papan surfing kemarin, tapi ngomong-ngomong kau minta oleh-oleh apa?” katanya dari seberang sana “Wah, tak usah repot-repot bawakan saja aku kalung mutiara yang paling mahal dan indah, mudah kan?” “Apanya yang mudah, merugikan saja kau ini!” “Sudahlah, aku kan hanya bercanda. Bagaimana kabar yang lain?” “Semua baik-baik saja, sehat sentosa hahaha.. Kau rindu ya Lyl?” tanyanya “Ya Kez, aku kesepian. Apakah kalian masuk final?” “Hanya Azumillar dan abangmu.. Eh, kita akan pulang nanti malam waktu setempat lhoo.. Sudah dulu ya Lyl pengumuman lombanya sebentar lagi” terang Kezhia “Ya, ya, ya aku doakan mereka menang. Baguslah, tolong pulanglah dengan cepat aku sudah rindu pada oleh-olehnya dan kalian juga tentunya hahaha...” “Oke,oke akan ku sampaikan pada oleh-olehnya dan mereka” “Semoga menang” harapku “Yup, daah” “Daah

Siapa tadi Lyl?” tanya ayah “Oh, biasa Kezhia. Ayah, mereka akan pulang nanti malam waktu setempat” “Oh, baguslah! Ayah tak sabar ingin bertemu dengan Rizhal” katanya “Bukan Ibu? Tapi Rizhal?” “Entahlah Lyl! Cepat habiskan sarapanmu kita akan berangkat” “Baru pukul 6 pagi yah” “Apa salahnya berangkat lebih awal ? ” “Baiklah ayo kita berangkat” .

@^-^@

Ketika di perjalanan perasaanku makin tak enak, lagi-lagi ponsel genggamku berdering. Kali ini, pesan dari Ibu “Lyl, abangmu menang sebagai juara ke dua, Azumillar dan Kezhia kalah tapi, mereka senang karena mendapatkan hadiah sepeda lipat dan i-pad terbaru. Ibu sudah membawakan oleh-oleh untukmu. Sekarang Ibu sudah siap pulang. Ibu naik pesawat Blue Sky 8473- E. Tak sabar untuk bertemu denganmu.. ” senang rasanya aku membaca pesan dari Ibu. Sayangnya, aku kehabisan pulsa.

Beberapa waktu kemudian aku sampai di sekolah, saat belajar di sekolah perasaan khawatirku mulai bertambah. Begitu juga saat aku berada di rumah. Sesampainya di rumah, aku langsung menyalakan telivisi di kamar. Ternyata rasa khawatirku terjadi, “Berita terkini, telah terjadi kecelakaan pesawat terbang Blue Sky 8473-E dengan tujuan dari  Bali ke New York. Pesawat ini ditumpangi 225 orang, diduga seluruh penumpangnya meninggal dunia. Karena, pesawat ini meledak seperti roket yang gagal meluncur. Pemirsa, mari kita saksikan rekaman video detik-detik meledaknya pesawat ini ”. Saat ku melihat tayangan ulang video kecelakaan tersebut, sangat tragis pesawat itu meledak di udara benar-benar mirip seperti roket yang gagal meluncur. Tanpa terasa air mataku jatuh tak tertahan hingga derasnya, badanku terasa dingin, nafasku sesak dan terengah-engah, rasanya jantungku seperti ikut meledak, hancur berkeping-keping. Yang ku ingat hanyalah Ibu, Rizhal, Kezhia dan Azumillar.

Lagi-lagi ponselku berdering kali ini panggilan dari ayah, aku hanya mengangkat dan mendengarkan ayah berbicara di seberang sana tanpa menjawab kata-katanya. Karena aku tak tahu harus mengatakan apa “Lyl, mungkin kau sudah melihat berita terkini..  Jika ini memang benar terjadi kau harus tetap tabah, ayah sangat kehilangan. Ayah tahu, kau juga merasakan kehilangan.. Lyl jika kau tak menjawab, ayah maklumi tapi kau harus tahu mereka sayang padamu..” entah kutukan apa yang menimpaku. Orang-orang yang ku sayangi pergi meninggalkanku untuk selamanya sekaligus. Aku ingat saat terakhirku berbicara dengan Kezhia. Harusnya, aku mengatakan “Tolong pulanglah dengan selamat” bukannya, “Tolong pulanglah dengan cepat” rasa menyesal itu yang terus ada dipikiranku. Padahal belum begitu lama aku mengobrol dengan Kezhia, harusnya juga aku mingisi ulang pulsaku agar dapat menjawab pesan dari ibu. Aku juga jadi ingat janji terakhir abangku ketika hendak berangkat ke Bali “Nanti kalau aku menang, akan ku ajak kau ke Disney Land dan ku traktir tentunya”. Serta, permainan basket terakhirku bersama Azumillar pada seminggu yang lalu, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-13. Kini, tak akan ada lagi kebersamaan seperti dulu, tak akan pernah ada lagi.

@^-^@

Beberapa waktu kemudian, saat pemakaman mereka, entah kenapa rasanya aneh. Tiba-tiba saja kepalaku pusing, badanku panas, penglihatanku agak berbayang. Perasaanku  sama seperti waktu aku mengetahui kecelakaan pesawat kemarin. Yang lebih aneh lagi, aku bisa mengetahui isi pikiran orang yang lewat di depanku, dan aku bertemu dua anak perempuan yang memandangku dengan aneh.

Yang pertama bermata biru, berambut coklat sebahu, memakai baju khas kerajaan zaman dulu. Yang satu lagi sama, hanya saja bermata coklat, rambut panjangnya dikepang dua memakai pita biru yang selaras dengan bajunya. Aku agak takut pada mereka, pandangan mereka juga aneh tidak seperti orang biasanya.          

Yang berambut sebahu mendekatiku dan berkata “Kau Lyl bukan? Kenalkan, Aku Evera” sambil menawarkan tangannya untuk berjabat denganku, dan yang satunya lagi juga melakukan hal yang sama “Kenalkan juga, aku Mezia”  dengan ajaib saat aku ingin membalas jabat tangan mereka, mereka hilang. Tapi, aku bisa mendengar suara yang mirip dengan suara mereka tapi tak ada wujudnya “Jangan takut Lyl, kami hanya mengawasimu tapi kami tidak akan menyakitimu” aku makin takut, sepertinya itu hanya halusinasiku saja.

Gara-gara kejadian itu, nilaiku turun drastis. Lima hari kemudian, Emilly membertahukanku bahwa tak hanya Ibu dan kakakku yang menjadi korban kecelakaan pesawat tapi, ibu dan kakaknya Rosalie juga menjadi korban. Saat pelajaran matematika, salah satu temanku, Reghitta sedang maju mengerjakan soal yang di berikan oleh guru. Dengan tak sengaja aku membaca pikirannya, dia sedang kebingungan mencari jawaban. Aku hanya berpikir, untuk membaca pikirannya lebih lanjut tapi dia malah menjadi lebih pusing dari sebelumnya. Lalu, aku melihat ada dua buah spidol yang terdapat di bawah meja guru. Aku hanya memperhatikannya dan mencoba berkonsentrasi pada spidol tersebut. Anehnya, sedikit demi sedikit spidol itu terangkat. Peter, Jemmy dan Fania yang melihat kejadian tersebut langsung melotot tak percaya ke arahku. Mereka bertiga saling beradu pandang satu sama lain.

Besoknya, aku mendengar kabar dari Moza, Jazmyn dan Sherafina. “Lyl, Lylliana kau harus tahu kabar terbaru dari kami!” teriak Moza dari kejauhan “Iya, benar sekali kata Moza.. huh, huh.. Kami, punya.. kabar ter..baru.. dari Rosalie betulkan Sher?” kata Jazmyn yang berbicara sambil terengah-engah “Masa, kata Rosalie begini, semua anak di kelas ini telah ku kalahkan nilainya. Tapi, tinggal Jazmyn dan Lyl saja yang belumku kalahkan. Target ku semester ini minimal mendapatkan peringkat ketiga di kelas. Lalu kau, Sher akan menjadi yang pertama. Lihat saja aku akan menyingkirkan Lyl. Coba kau lihat saja semua nilai ujiannya Lyl pas pada KKM hahah, aku bangga karena bisa mengalahkannya” jelas Sherafina “Kau tahu dia bilang begitu dari mana Sher?” tanyaku “Dia sendiri yang bilang kepada Sherafina”kata Jazmyn “Benar sekali itu, dia sangat sombong Lyl” timpal Moza.

Kau harus mengalahkannya Lyl, aku mendukungmu. Ayo Lyl, kalahkan dia kau pasti bisa” dukung Sherafina “Oke, terima kasih ya atas infonya aku akan belajar lebih giat lagi” kataku.

Entah kenapa karena kabar itu, aku makin benci pada Rosalie. Dia telah kutempatkan pada daftar musuhku. Aku benar-benar benci dia dari awal. Bagaimana tidak, tatapannya yang begitu tajam seperti singa kelaparan selalu membayangiku, terlebih senyum sinisnya itu. Aku benar-benar benci Rosalie. Dia sombong, tidak sopan, egois dan licik.

Seminggu setelah berita itu, saat pelajaran olahraga Rosalie ingin melempar bola basket ke dalam ring. Dengan iseng aku memfokuskan bola itu agar mengenai wajahnya. Dan berhasil, lemparan itu kena wajahnya dan membuat hidungnya berdarah. Aku senang melihatnya seperti itu, wajahnya merah seperti kepiting rebus. Lalu, saat pelajaran IPA saat guru memberikan pertanyaan padanya secara lisan, aku membaca pikirannya dan mengacaukannya. Akhirnya, dia salah menjawab lalu, dia di keluarkan dari kelas. Sekarang wajahnya memerah seperti udang goreng, aku hanya bisa tertawa kecil dalam hati melihat wajahnya yang memalukan itu.

Saat pulang sekolah aku melihat Rosalie sedang membicarakan kesialannya hari ini dengan anak-anak lain “Kalian tahu gak sih, aku itu hari ini kena sial terus. Lihat saja sendiri tadi, aku hampir benar kan menjawabnya..bla..bla..bla..bla..” aku merasa diriku makin panas mendengarnya. Saat sampai dirumah, sosok Mezia dan Evera muncul lagi, mereka berdua memberikanku semangat, mereka juga bilang kalau mereka ingin menjadi teman baikku. Aku senang karena punya dua orang teman yang berbeda dari teman yang lain.

Lama kelamaan kemampuanku ini makin bertambah. Aku bisa membaca pikiran orang lain, mengacaukannya, menggerakkan benda dari jarak jauh dan bahkan, meramalkan suatu kejadian. Seperti saat itu, ketika si kembar Daniel dan David bertukar tempat duduk. Aku sudah bilang ke mereka, “ Kalian jangan sampai bertukar topi dan berisik, karena nanti kalian akan ditukar tempat duduknya dan kalian akan di hukum untuk membuat kliping bahasa Inggris lagi dan kalian akan di kerjai oleh Jemmy” tapi, mereka menghiraukan kata-kataku. 

Tapi, ternyata penglihatanku benar. Ada lagi, saat Mikaella dan Edwin sedang bertengkar aku sudah mengingatkan Mikaella agar ia tidak berlari mengejar Edwin ke seberang jalan. Tapi, tetap saja mereka menghiraukanku akhirnya, Mikaella tertabrak mobil dan kaki kirinya patah. Edwin yang merasa bersalah langsung membantu Mikaella lalu, Edwin dipanggil oleh kepala sekolah. Mulai saat itu, teman-temanku percaya padaku.

@^-^@

Dua bulan kemudian, aku mengikuti ujian sekolah. Ujian ini menentukan nilaiku dan untuk membuktikan bahwa aku mampu mengalahkan Rosalie. Ayah, Mezia, Evera dan teman-temanku yang lain terus menyemangatiku. Dengan segala kemampuanku, aku mengikuti ujian tersebut dengan lancar, jujur dan semangat. Setelah dua minggu aku menjalani ujian praktik dan tertulis kini saatnya untuk bebas. Kegiatan bebas ini dilakukan dengan tujuan agar murid-muridnya tidak merasa stres dan tertekan karena ujian.  Kegiatan ini diisi dengan bertamasya, lomba olahraga, lomba kebersihan kelas, pameran dan lomba musik, tari dan lomba lainnya yang diikuti oleh perwakilan tiap kelas.

Malam harinya, setelah aku mengobrol dengan Mezia dan Evera tentang lomba di sekolah mereka memberikan banyak usul. Setelah itu, mereka berdua seperti biasa menembus dinding untuk kembali ke taman untuk beristirahat. Di malam itu aku bermimpi bahwa, ada suatu kejadian yang membuat aku dan teman-temanku di sekolah di kagetkan terutama Ayahku dan, ayah tiriku.

Aku melihat seorang gadis yang berdandan rapi berdiri di depan swalayan dengan membawa tas merah dan rambut dikuncir. Gadis itu sepertinya, baru pulang sekolah. Tapi sepertinya, aku kenal dengan gadis itu. Dia seperti ingin memberitahukanku sesuatu lewat gerakan tangannya. Tapi aku tak tahu apa maksudnya, dan saat dia ingin berjalan ke arahku tiba-tiba saja sebuah truk besar melaju dengan kecepatan tinggi menyambar gadis itu. Gadis itu berteriak memanggilku “Lyllianaaa...” langsung saja aku kaget dan ikut berteriak “ Tidaaakk!! ” saat truk itu menjauh dari tubuh gadis tersebut, langsung semua orang mengerubungi tubuhnya. Dari kejauhan aku hanya bisa melihat dia yang telah tak berdaya menunjuk jarinya ke arahku. Aku berlari dari tempatku berdiri untuk melihat keadaannya. Tiba-tiba saja seseorang menyambar tanganku, dan aku terbangun dari tidurku.

Saat di sekolah perasaanku mulai tidak enak dan khawatir. Sama seperti detik-detik kecelakaan pesawat itu. Aku masih    teringat dengan mimpi aneh itu tapi aku masih tidak tahu siapakah gadis tersebut. Akhirnya, aku mencoba melupakan mimpi itu dan mulai berkonsentrasi membantu Arsyaad, si kembar, Andree, Cherllota, Fania, Sherafina dan Emilly membereskan kelas dan menata ulang ruang kelas. “ Yah, lem sama kertas krepnya habis.. Ada yang mau beli tidak? Nanti aku ganti deh ” usul Arsyaad “ Baiklah, aku saja yang beli tapi janji ya nanti di ganti Syaad!” kata Cherllota “Iya, ya, ya Cher pasti di ganti” kata Arsyaad “ Emilly, temani aku ya ke swalayan depan sekolah ” ajak Cherllota “ Yah, aku malas turun bolak-balik ke kelas, bagaimana kalau minta tolong sama Lyl?” usul Emilly “ Ayo, sama aku saja! Sekalian aku juga mau beli minum, haus nih” bujukku “ Ayo! ” .

@^-^@

Setelah aku dan Cherllota membeli keperluan kelas yang kurang. Bayangan mimpi itu datang lagi. Aku lihat Rosalie di seberang sana, sekilas dandanannya mirip seperti pertama kali aku bertemu Mezia. “Cherllota? Kenapa si Rosalie pakai baju seperti zaman dulu?” tanyaku “ Ah, kau ini masa tidak tahu. Dia kan, terpilih ke dalam grup drama. Siapa tahu itu kostumnya yang nanti akan di pakai waktu pentas ” kata Cherllota. Tak berapa lama kejadian yang ada pada mimpiku terjadi. Ternyata, gadis dalam mimpiku adalah Rosalie musuhku sendiri, orang yang paling aku benci. Aku tak menyangka, segera aku menuju tempat kecelakaan tersebut. Rosalie sudah lemah tak berdaya dan berlumuran darah. Tanpa ku sadari, aku memeluknya sambil menangis. Tak tahu ada angin apa aku merasa bersalah padanya.

Aku langsung menelfon ambulan dan membawa Rosalie ke rumah sakit. Di rumah sakit, tangisku makin menjadi, rasa bersalahku makin besar. Aku menelfon ayahku, beliau datang dan langsung menelfon seseorang. Beberapa saat kemudian, orang yang ayah telfon datang.  Dia adalah seorang pria sebaya dengan ayahku dan ia langsung menuju ruang dimana Rosalie berada didalamnya. Tapi, suster yang menjaga ruangan tersebut tidak mengizinkan bapak tersebut masuk. Pasti orang itu ayahnya Rosalie, karena dia terlihat sangat cemas dan selalu menyebut nama Rosalie. Hey, ini aneh, sejak kecelakaan tadi, kemampuanku tak berfungsi.

Beberapa menit kemudian dokter tersebut keluar dengan wajah hampa, aku hanya mengira-ngira  pikirannya. Ternyata Rosalie tidak bisa di selamatkan, dia meninggal. Pria tersebut langsung menangis tersedu-sedu. Dan ayahku, hanya bisa menenangkannya. Besoknya, pada saat pemakaman Rosalie ayahku memberitahukanku bahwa, Rosalie adalah kakak tiriku, dan pria kemarin adalah ayah tiriku. Rasanya hancur hatiku, aku menyesal karena baru tahu sekarang. Aku sangat menyesal karena ternyata, kakak tiriku sendiri adalah musuh bebuyutanku. Tapi tetap saja, aku belum bisa menerima kenyataan ini. Aku belum bisa memaafkan Rosalie.

Pengumuman hasil ujian pun tiba. Inilah hari yang ku tunggu, aku berhasil mendapatkan nilai tertinggi di kelas. Dan Rosalie, tetap pada posisi awalnya. Kini aku sadar, tak selamanya kebencian harus dibalas dengan kebencian juga. Karena, bisa jadi orang yang kita benci adalah saudara kita sendiri.

J TAMAT J
Karya : Janni Aulia Ramadhanti

Bahasa Indonesia Kelas 7.1 (17)

Annyeong Readerduel~ Janni Comeback! Cuma buat ngepost tugas waktu Janni kelas 7 dulu wkwkwk, sorry for the typos dsb karena fict ini tanpa di edit ._.v (Sibuk coy)~ Dan,  kenapa posternya pake Jung Sister (Krystal & Jessica) karena, saya bingung mau pake foto apalagi, gak mungkin make foto saya dan saya juga belum bisa bikin poster sendiri, muehehe -__-v Oke, cuap - cuap segini aja yaaaa~ Do'ain saya biar besok dan seterusnya lancar dalam menghadapi segala Ujian di bentuk apapun aamiin *UAS nih besok* :') RCL ne? ^^ Gomawo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar